You are here: Home > > NASA dan ESA Kolaborasi Kunjungi Mars

NASA dan ESA Kolaborasi Kunjungi Mars


CAPE CANAVERAL - Misi bersama antara European Space Agency (ESA) dan NASA akan terjadi dalam waktu dekat. Kedua lembaga tersebut akan mempelajari zat kimia dari atmosfir planet Mars.

Penelitian tersebut dijadwalkan akan berlangsung di tahun 2016. Kedua lembaga tersebut akan melakukan misi bersama menuju Mars untuk mengambil sample dari permukaan planet merah itu di masa yang akan datang.

"Kami ingin membawa sebanyak mungkin bakat yang kami punya dari Bumi untuk menjelajahi keseluruhan Mars," ujar David Southwood, Director for Science and Robotic Exploration ESA.

"Saat ini NASA dan ESA sedang menggabungkan kekuatan untuk misi ExoMars Trace Gas Orbiter yang akan digunakan dalam meneliti atmosfir planet dan mencari gas methan di sana," tambah Southwood, seperti yang dikutip dari Gizmag, Kamis (5/8/2010).

"Memetakan gas methan di planet Mars membuat kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan selama ini. Apakah Mars sebuah planet yang dapat dihidupi? Mungkinkan di masa depan kita bisa hidup di sana?," papar Southwood.

ESA dan NASA telah menyeleksi lima alat dari 19 proposal yang masuk pada di bulan Januari 2010. Tahap awal misi ini, terlebih dahulu akan meluncurkan alat-alat dari ESA dengan menggunakan roket NASA.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > 'Solar Tsunami' Telah Hampiri Bumi?

'Solar Tsunami' Telah Hampiri Bumi?


WASHINGTON - Bumi telah diserang oleh badai luar angkasa. Gelombang badai ini telah menyerang bumi setelah terjadi ledakan yang cukup hebat di sekeliling matahari.

Ledakan-ledakan tersebut direkam oleh beberapa satelit NASA akhir pekan lalu melalui teropong Solar Dynamics Observatory yang mengamati kejutan dari gelombang-gelombang tersebut. Demikian seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (4/8/2010).

"Letupan ini mengarah langsung kearah Bumi. Kemungkinan telah terjadi Selasa, 3 Agustus 2010, kemarin," Kata Leon Golub perwakilan dari Harvard-Smithsonian Centre for Astrophysics.

Mereka memprediksi, gelombang badai yang disebut 'tsunami matahari' ini telah menabrak bumi kemarin. Namun belum ada laporan resmi mengenai efek yang ditimbulkannya. Peringatan ilmuwan muncul setelah satelit Laboratorium Dinamika Matahari mencermati aktivitas matahari.

Api ledakan yang disebut semburan massa koronal ini diperkirakan tengah menuju bumi. Gelombang api tsunami matahari ini bisa menjalar sejauh 93 juta mil pada barisan galaksi.

"Erupsi ini tengah mendekati kita," kata Golub. Menurut dia, api tsunami matahari akan menimbulkan cahaya spektakuler sepanjang aurora kutub utara dan selatan. Kendati terlihat indah, warga bumi tetap diminta waspada.

Para astronom dari seluruh dunia menyaksikan cahaya api yang besar di atas titk matahari yang berukuran sebesar bumi, kemungkinan akan terjadi rentetan kelanjutan letupan di permukaan matahari.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa erupsi besar matahari dapat menghancurkan satelit dan merusak jaringan komunikasi, apabila hal itu terjadi sekarang.

NASA baru-baru ini memperingatkan Inggris bisa mengalami blackout dan kehilangan signal komunikasi untuk jangka waktu yang lama, setelah bumi terkena 'tsunami matahari'. Belum jelas, seberapa besar kerusakan perangkat komunikasi dunia, setelah ledakan terakhir matahari.

Dr Lucie Green dari Mullard Space Science Laboratory mengklaim telah mengikuti fenomena tersebut menggunakan teleskop Hinode buatan Jepang.

"Sangat indah ledakan yang dihasilkan oleh Matahari tersebut," ujar Green.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > Yuk, Lihat Planet Mars Secara Detail

Yuk, Lihat Planet Mars Secara Detail



WASHINGTON - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mempublikasikan sebuah peta yang detail mengenai planet Mars, agar bisa dilihat oleh masyarakat umum

Gambar digital dari planet Mars tersebut menampilkan sekira 21.000 gambar yang dikumpulkan oleh Thermal Emission Imaging System Odyssey (Themis).

Melalui situs yang beralamat di http://mars.jpl.nasa.gov/odyssey/, pengguna internet dengan bandwidth yang besar, kuat dan perangkat lunak komputer mampu kompatibel dapat mengunduh resolusi peta Mars secara penuh dan lengkap.

Menurut Philip Christensen, Direktur Mars Space Flight Fasilitas, foto-foto telah dirapikan, dicocokan, serta digabung-gabungkan untuk membuat mosaik raksasa Mars tersebut. Demikian yang dilansir melalui Space.com, Sabtu (24/7/2010).

"Pengguna dapat menggeser gambar dan zoom ke dalamnya. Pada zoom penuh, permukaan rincian terkecil adalah 330 kaki. Sedangkan bagian-bagian dari Mars telah dipetakan pada resolusi yang lebih tinggi, peta ini memberikan tampilan yang paling akurat sehingga jauh dari seluruh planet," jelas Christensen.

"Selain itu, kami telah mengikat foto ke kontrol grid kartografi yang disediakan oleh US Geological Survey, yang juga model optik kamera Themis's. Pendekatan ini memungkinkan kita menghapus semua distorsi instrumen, sehingga fitur di atas tanah dengan benar terletak dalam beberapa piksel dan menyediakan peta terbaik global Mars dari tahun ke tahun," tambahnya

Mars Odyssey diluncurkan pada bulan April 2001 dan tiba di Planet Merah pada bulan Oktober 2001. Misi saat ini dikelola oleh JPL, untuk NASA Science Mission Directorate di Washington.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > NASA Bakal Kunjungi Asteroid 'Penghancur Bumi'

NASA Bakal Kunjungi Asteroid 'Penghancur Bumi'



CALIFORNIA - Badan luar angkasa AS berencana untuk 'mengunjungi' sebuah asteroid yang diprediksi berpotensi menabrak bumi.

Asteroid yang bernama RQ36 diramalkan akan menabrak bumi tahun 2182. Para ilmuwan sudah mengamati asteroid ini sejak tahun 2007, berencana untuk mengunjungi asteroid tersebut dan mengambil sampelnya untuk dijadikan penelitian guna mencari cara menghindari dampak tubrukan tersebut.

"Asteroid tersebut bisa dengan mudah menabrak planet kita," kata Michael Drake, Direktur Lunar and Planetary Laboratory dari University of Arizona, seperti dikutip melalui National Geographic News, Rabu (11/8/2010).

Misi untuk mengunjungi asteroid tersebut bernama OSIRIS-Rex (Origins Spectral Interpretation Resource Identification Security Regolith Explorer) yang akan diluncurkan pada tahun 2016, dengan tujuan untuk memetakan dan mengambil sampel dari asteroid tersebut. Misi OSIRIS-Rex ingin mengunjungi RQ36 karena asteroid tersebut mengandung materi yang belum berubah sejak awal tata surya tercipta.

RQ36 mengorbit di antara 133 juta dan 203 juta kilometer dari matahari. Asteroid tersebut akan melewati sekira 450.000 kilometer dari orbit Bumi. Sebagai hasilnya, NASA secara resmi mengklasifikasi RQ36 sebagai 'asteroid yang berpotensi membahayakan bumi'. Prediksi tersebut menghasilkan kemungkinan 1.000:1 jika asteroid tersebut di tahun 2182 bisa menghantam bumi.

"Apabila asteroid itu menabrak bumi, dampaknya seperti seratus bom nuklir terbesar yang diledakkan secara bersamaan. Dengan ledakan yang bisa mencapai 10 kilometer. Tapi bagaimanapun, sampai sekarang para ilmuwan juga belum yakin betul jalur orbit dari asteroid RQ36," ujarnya.

Misi OSIRIS-Rex rencananya akan kembali ke Bumi pada tahun 2023 dengan membawa contoh batu dari asteroid RQ36.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > > Hindari Kepunahan, Manusia Harus Berkoloni di Planet Lain

Hindari Kepunahan, Manusia Harus Berkoloni di Planet Lain



INGGRIS - Ras manusia harus siap bertempat tinggal di planet lain dalam kurun waktu dua abad ke depan. Hal ini untuk menghindari kepunahan.

"Dua abad ke depan, manusia harus sudah siap menempati luar angkasa (planet lain). Jika tidak maka kita akan punah," ujar Stephen Hawking, ilmuwan astro-fisika ternama asal Inggris, seperti dikutip melalui Yahoo News, Selasa (10/8/2010).

Ilmuwan tersebut mengatakan bahwa ia takut umat manusia dalam bahaya besar. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengatasi kepunahan massal, atau ingin bertahan hidup, adalah tinggal di planet lain di luar angkasa.

"Tapi saya adalah seorang yang optimis. Jika kita bisa tetap tinggal di bumi dan menghindari bencana untuk dua abad ke depan, spesies kita akan aman. Jadi kita tidak harus berada di luar angkasa," tambah Hawking.

Profesor Hwaking memperingatkan bahwa populasi di bumi semakin meningkat dan sumber daya alam yang ada semakin menipis.

"Itulah salah satu bahaya yang sedang kita hadapi. Jika kita tidak memiliki upaya untuk mencegahnya, salah satu cara untuk menghadapinya adalah dengan mencari tempat tinggal di planet lain," tandas Hawking.

Pernyataan ini cukup kontras dengan peringatan yang dilancarkan Hawking baru-baru ini. Awal tahun ini, Profesor Hawking memperingatkan para ilmuwan bahwa menjelajahi luar angkasa cukup menimbulkan resiko yang besar karena sama saja dengan menggangu habitat di luar bumi.

Di beberapa seri Discovery Channel, dia mengatakan manusia harus waspada dalam mencoba berkomunikasi dengan mahkluk asing karena mungkin saja mereka bukan makhluk yang ramah.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS